Quantcast
Channel: BINUS UNIVERSITY MALANG | Pilihan Universitas Terbaik di Malang
Viewing all 286 articles
Browse latest View live

MENCARI TENAGA KERJA

$
0
0

Kembali dalam kontek startup mencari tenaga kerja bukanlah hal yang mudah. Kita sudah membuat iklan atau pengumuman tetapi tetap saja tidak mendapatkan pekerja. Kalau demikian, bagaimana caranya mendapatkan pekerja?

 

Mencari dari referensi orang yang dikenal adalah cara yang paling memungkinkan untuk startup. Meminta tolong kepada teman keluarga ataupun karyawan yang sudah ada, adalah cara mencari pekerja yang  lebih mudah.

 

Selain mudah, keuntungan lain dari cara ini adalah calon karyawan sudah mendapatkan informasi tentang perusahaan yang membutuhkan. Dengan demikian ketika mereka memutuskan bergabung tidak merasa kecewa ketika melihat kondisi yang sebenarnya.

Keuntungan lain adalah : calon karyawan direkomendasikan oleh orang yang dikenal pemilik, sehingga mereka sedikit.banyak memiliki tanggung jawab kepada yang merekomendasikan. Jika mereka bekerja tidak baik tentu akan malu kepada yang merekomendasikannya. Selain itu yang merekomendasikan tenaga kerja tentunya tidak akan mau merekomendasikan jika calon karyawan tersebut kurang bagus

 

SALAM SUKSES


ADAPTASI

$
0
0

Berada di suatu tempat yang baru tidaklah mudah, banyak hal berbeda dengan kebiasaan kita sehari-hari. Perbedaan itu sering kali membuat siklus hidup kita terganggu, misalnya tidak bisa tidur, kurang nafsu makan dan sebagainya. Perlu waktu untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang baru.

 

Hal yang sama terjadi ketika kita berubah posisi menjadi entrepreneur. Kebiasaan seorang entrepreneur berbeda dengan seorang karyawan atau pekerjaan lainnya. Seorang entrepreneur dituntut mandiri dengan segala resiko yang harus ditanggung sendiri pula. Resiko kegagalan bisa menimbulkan kekacauan bagi diri dan keluarga.

 

Menghadapi perbedaan ini seorang entrepreneur pemula harus belajar beradaptasi. Dari kebiasaan awak yang mungkin nyaman, harus masuk ke dalam kondisi penuh resiko. Kemampuan beradaptasi dengan kondisi yang baru akan menentukan keberhasilan menjalani usahanya.

 

Pertanyaannya adalah, bagaimana agar bisa cepat beradaptasi dengan situasi yang baru? Belajar atau mengamati perilaku orang lain yang lebih dahulu masuk dunia entrepreneur. Ini adalah salah satu cara mempercepat proses adaptasi. Mengamati apa yang menjadi kebiasaan atau kegiatan mereka, menjadikan kita mempunyai gambaran bagaimana harus bersikap ketika masuk ke dunia yang sama. Dengan gambaran itu kita lebih siap ketika terjun ke dalam situasi yang sama.

 

SALAM SUKSES

Budget Constraint Theory

$
0
0

Oleh : Riesta Devi Kumalasari,S.E.,M.M.

Terdapat sebuah teori dalam ilmu pengantar ekonomi yang mempelajari tentang perilaku rumah tangga (Household Behaviour). Sebagai   individu dalam sebuah rumah tangga, manusia dihadapkan terhadap permasalahan dalam pemenuhan kebutuhan. Sadar atau tidak bahwa kehidupan sehari–hari setiap individu dihadapkan dengan berbagai macam pilihan dalam hal pemenuhan kebutuhan, baik itu kebutuhan primer, sekunder, maupun tersier. Hal ini mengingatkan bahwa kita pernah mempelajari teori ini sejak dulu ketika di bangku sekolah dasar. Namun teori tersebut sampai sekarang tertanam kuat di hati dan pikiran kita yang menekankan bahwa terdapat 3 jenis kebutuhan yang pasti diperjuangkan oleh manusia di muka bumi ini.

Setiap individu dihadapkan pada kebutuhan yang wajib harus dipenuhi terkait dengan 3 kebutuhan pokok yang sudah disebutkan pada paragraf sebelumnya. Misalnya saja kebutuhan untuk makan dan minum, kebutuhan untuk membiayai berbagai macam kebutuhan tempat tinggal, kebutuhan untuk membeli pakaian, kebutuhan untuk mengenyam pendidikan dan pengetahuan. Semua contoh kebutuhan tersebut dapat dipenuhi dengan syarat tidak ada hal-hal yang membatasinya. Namun, berkebalikan dengan teori ekonomi bahwa kebutuhan manusia sangat tidak terbatas dan dihadapkan dengan batasan anggaran yang dimiliki oleh masing-masing individu. Merujuk kembali pada teori batasan anggaran yang menjelaskan bahwa terdapat batasan kombinasi konsumsi yang mampu dibeli oleh masing-masing individu sebagai pelaku ekonomi. Dengan kata lain, secara sederhana batasan anggaran dapat diartikan sebagai penghasilan / pendapatan yang dimiliki oleh setiap individu yang digunakan untuk membeli barang / menggunakan jasa yang mereka butuhkan. Semakin tinggi penghasilan/pendapatan yang mereka miliki, maka akan semakin banyak pula kombinasi barang / jasa yang akan dibeli atau digunakan begitu pula sebaliknya. Yang perlu digarisbawahi yaitu terdapat skala prioritas dalam hal pemenuhan kebutuhan yang  dihadapkan dengan teori batasan anggaran. Ketika seseorang dihadapkan pada sebuah pilihan antara makan dengan membeli pakaian, apabila penghasilan yang dimiliki terbatas maka, seorang individu tersebut terpaksa harus memilih salah satu yang menurutnya menjadi kebutuhan yang paling penting. Bagaimana dengan Anda ?

Salam Sukses,

Mulailah dengan Business Plan

$
0
0

By : Riesta Devi Kumalasari., S.E.,M.M.

Banyak diantara para pebisnis di awal kurang memahami pentingnya membuat perencanaan bagi kelangsungan hidup bisnis tersebut. Usaha / bisnis tersebut mereka jalankan begitu saja tanpa adanya analisis dan perhitungan di awal. Akibatnya, mayoritas bisnis yang dijalankan tanpa adanya perencanaan juga akan berakhir begitu saja dengan kondisi yang mengenaskan. Beberapa pebisnis rela kehilangan banyak uang yang mereka pergunakan sebagai modal awal, rela kehilangan tabungan pribadi yang seharusnya mereka pergunakan untuk kebutuhan mendesak, bahkan mereka rela untuk menjual aset yang mereka miliki dikarenakan bisnis yang mereka jalankan tersebut sudah tidak ada harapan lagi untuk bangkit. Inilah sebuah contoh atau gambaran bagi seorang calon pengusaha agar dapat mempertimbangkan dalam membuat perencanaan bisnis (business plan) sebelum mereka memulai sebuah usaha. Tentu sangat disayangkan apabila para calon pengusaha sudah mengeluarkan banyak uang sebagai modal awal / investasi peralatan namun seiring berjalannya waktu ternyata usaha mereka tidak mendatangkan keuntungan sama sekali.

                Perencanaan bisnis (business plan) adalah sebuah perencanaan mengenai usaha secara tertulis dan terstruktur dalam hal pemanfaatan peluang bisnis yang muncul terkait permasalahan dan kebutuhan masyarakat sekitar. Business plan berguna sebagai pedoman bagi calon pengusaha awal  dalam mempersiapkan kegiatan operasional bisnisnya. Selain itu, business plan juga digunakan sebagai alat dalam meyakinkan para investor ketika para pengusaha ingin mendapatkan bantuan dana dari mereka. Terdapat beberapa komponen yang biasanya digunakan dalam menyusun business plan, antara lain : executive summary (ringkasan pendahuluan singkat mengenai bisnis), deskripsi (gambaran) singkat profil usaha (gambaran singkat produk / jasa), analisis pasar (menggunakan strategi STP : Segmenting, Targeting, Positioning), perencanaan pemasaran (menggunakan strategi 4P), struktur organisasi, strategi dalam mengembangkan produk / jasa, dan proyeksi keuangan. Beberapa komponen di atas sangat bermanfaat bagi para calon pengusaha sebagai panduan dalam hal menyusun dan mempersiapkan usahanya agar semuanya bisa diprediksi dan diproyeksikan secara terencana.

                Dengan adanya business plan, setidaknya para calon pengusaha sudah dapat mengantisipasi dari awal jika akan terjadi hal – hal yang tidak menyenangkan bagi usahanya misalnya saja kegiatan jual beli tidak berjalan dengan lancar, kegiatan operasional terhambat, kegiatan pemasaran tidak berjalan efektif sehingga berakibat tidak dapat mendatangkan pelanggan secara kontinyu, dan masih banyak lagi beberapa keadaan tidak menyenangkan lainnya yang harus dialami calon pengusaha sehingga bisnis yang mereka jalankan harus gulung tikar. Maka, bagi para calon pengusaha marilah membiasakan diri untuk membuat perencanaan yang matang, terlebih lagi jika itu berkaitan dengan kegiatan bisnis yang akan Anda jalankan.

Salam Sukses,

Passion dan Bisnis

$
0
0

By : Riesta Devi Kumalasari., S.E.,M.M.

Mayoritas, seseorang yang baru terpikir untuk memulai bisnis merasa kebingungan dalam hal mencari ide bisnis apa yang sekiranya cocok untuk mereka. Beberapa dari mereka mungkin berusaha mencari berbagai informasi mengenai bisnis kekinian yang saat ini sedang menjamur dari rekan-rekan yang up to date, atau mungkin beberapa dari mereka menggali informasi lebih dalam  dengan melakukan pencarian di internet, majalah, surat kabar, dll. Ada juga dari mereka yang rela untuk berkeliling kota dan daerah untuk mencari sebuah ide bisnis yang akan membawa keuntungan bagi mereka. Atau mungkin pernahkah Anda pribadi mengalami hal-hal seperti di atas?

Mencari sebuah bisnis yang cocok untuk kita jalankan terkadang menurut beberapa orang adalah hal yang sulit. Padahal jika kita cermati sekali lagi, bisnis itu erat kaitannya dengan passion seseorang. Apa sebenarnya yang dimaksud passion di sini? Arti sederhana dari passion adalah kegemaran dan kesenangan. Itu artinya, dengan memiliki passion dalam suatu hal, maka seseorang tersebut tidak akan pernah bosan untuk melakukan suatu aktivitas, mereka mengerjakan suatu hal tersebut dengan ikhlas dan tanpa paksaan, serta biasanya karena sudah sangat menggemari pekerjaan / aktivitas tersebut, membuat beberapa orang yang memiliki passion tadi tidak mengenal lelah meskipun bekerja sampai berjam-jam.

Passion dan bisnis adalah kedua hal yang saling berkaitan dan berhubungan. Karena passion sangat erat hubungannya dengan kesenangan/kegemaran seseorang. Sesuatu yang menyenangkan bisa dimulai dengan sebuah hobi. Kemudian dari hobi terkadang juga bisa memunculkan sebuah kemungkinan-kemungkinan ide bisnis dan hal-hal yang produktif setelah kita menjalankan ide bisnis tersebut. Terlebih lagi jika Anda sudah mendapatkan keuntungan/imbal hasil yang sepadan ketika Anda mencoba menjalankan bisnis yang merupakan passion Anda.  Perlu digarisbawahi bahwa menemukan passion bisnis bukan merupakan sesuatu hal yang rumit. Semua itu bisa dilakukan jika kita memiliki kemauan dalam diri. Yang terpenting adalah jangan pernah berhenti mencoba untuk membangun bisnis dan menjalankannya, karena tidak ada yang tahu bahwa bisnis yang sudah dijalankan tersebut adalah passion Anda selama ini.

Salam sukses

 

LABA: BENARKAH HANYA SEBATAS KEUNTUNGAN?

$
0
0

Tujuan utama dari kegiatan operasional entitas bisnis adalah menghasilkan laba. Bahkan, secara lebih rinci tujuan utama dari seluruh keputusan serta kegiatan entitas bisnis adalah untuk memaksimalkan laba. Tanpa dihasilkannya laba, maka suatu entitas bisnis akan mengalami kebangkrutan. Bisa dikatakan bahwa hidup – matinya entitas bisnis tergantung dari besarnya laba yang dihasilkan. Jika kita hendak bertanya lebih jauh, apakah peran laba hanya sebatas keuntungan belaka? Lalu bagaimana sikap moral dalam mencari laba?

Selain sebagai bentuk keuntungan, laba juga memiliki peran sebagai “sinyal” yang dapat digunakan untuk melakukan analisis situasi bisnis. Laba memberikan “sinyal” yang menginformasikan jenis produk yang diminati oleh konsumen. Apabila suatu entitas bisnis mengeluarkan jenis produk yang sangat dibutuhkan oleh konsumen dalam pasar, maka tingkat penjualan dari produk tersebut akan meningkat, sehingga berkontribusi bagi perolehan atau peningkatan jumlah laba dari entitas bisnis tersebut. Hal ini terkadang menyebabkan kompetitor “tergoda” untuk membuat serta memasarkan jenis produk yang sama, dengan harapan mereka juga akan ikut menikmati “keuntungan” dari penjualan produk tersebut. Bisa dikatakan bahwa laba memberikan “sinyal” kepada pelaku bisnis untuk menempatkan sumber daya yang dimiliki pada jenis produk yang dibutuhkan konsumen. Tetapi, laba juga dapat memberikan “sinyal” kapan pelaku bisnis harus keluar dari suatu jenis industri. Ketika laba yang dihasilkan pada suatu jenis produk mengalami penurunan gradual, bahkan signifikan, yang disebabkan oleh turunnya minat konsumen atas produk tersebut, maka hal itu mengindikasikan bahwa pelaku bisnis sudah tidak dapat secara maksimal menikmati “keuntungan” dari penjualan produk yang bersangkutan. Situasi yang seperti demikian terkadang menjadi pertimbangan bagi pelaku bisnis untuk keluar dari industri tersebut. Jadi, dapat kita simpulkan bahwa laba dapat memberi informasi berupa “sinyal” tentang timing yang tepat bagi pelaku bisnis untuk memasuki atau keluar dari suatu jenis industri.

Meskipun tujuan utama perusahaan adalah maksimalisasi laba, namun cara untuk memperoleh laba tetap harus berpegang pada nilai – nilai moral. Laba harus diperoleh dengan cara yang benar. Pelaku bisnis harus dengan jujur menunjukkan bahwa laba diperoleh dengan praktik bisnis yang tidak merugikan konsumen dan negara. Lebih lanjut lagi, pelaku bisnis tidak boleh memanipulasi besarnya biaya produksi agar dapat menghasilkan tingkat keuntungan yang lebih besar. Bahkan, perolehan laba yang dihasilkan tidak boleh merugikan kaum pekerja, dengan cara merekayasa atau menekan besarnya upah yang harus mereka terima. Nilai kejujuran haruslah menjadi landasan moral pelaku bisnis dalam menghasilkan laba.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi pembaca untuk lebih memahami peran laba bagi praktis bisnis serta landasan moral yang harus menjadi dasar bagi usaha perolehan laba tersebut.

Sukses selalu…

 

Ajeng Mira Herdina, S.E., M.M.

 

Sumber:

Baye, Michael R., Prince, Jeffrey T, Squalli, Jay. (2013). Managerial economics and business strategy. 08. McGraw – Hill Higher Education. USA.

Prawironegoro, D. (2018). Ekonomi Manajerial. Kajian Ekonomi, Politik, dan Budaya untuk Pengambilan Keputusan Bisnis. Edisi Revisi. Mitra Wacana Media. Jakarta.

Peran Big Data dalam Bisnis

$
0
0

Oleh : Priska Arindya Purnama, S.Si.,M.Si.

Beberapa tahun terakhir ini, Big Data adalah salah satu topik yang sering dibicarakan oleh beberapa kalangan, baik dari kalangan pemerintah hingga pebisnis, begitu juga dari berbagai sektor, mulai dari sektor bisnis, pendidikan, teknologi, kesehatan, keuangan dan sektor-sektor lainnya. Salah satu peran big data yang paling penting yaitu pada sektor bisnis. Seiring berkembangnya dunia bisnis dan teknologi maka semakin besar pula peran big data, khususnya pada pemasaran bisnis. Banyak sekali metode riset yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan dalam upaya meningkatkan strategi pemasaran untuk mengetahui bagaimana perilaku konsumen, produk apa yang disukai oleh konsumen, atau trend pasar. Saat ini, “big data analytics” merupakan salah satu metode analisis yang sudah sering dibahas dalam metode riset pemasaran.

Pada era digital di mana semua orang memiliki akses internet, istilah ”bisnis online” mulai merajalela karena bisnis pun menjadi semakin mudah untuk dilakukan dimanapun dan kapanpun, khususnya dalam penggunaan media sosial. Saat ini, para pebisnis umumnya lebih memilih untuk menjual produk dan jasa mereka melalui media sosial daripada membuka gerai bisnis sendiri. Hal ini disebabkan karena jelas modal yang dikeluarkan jauh lebih sedikit, sehingga segala transaksi bisnis saat ini hampir seluruhnya terjadi secara online. Disinilah big data memainkan peran penting dalam mengelola data dari proses transaksi online.

Big data mencakup data serta informasi dengan jumlah, ragam dan kecepatan yang sangat besar. Mayoritas data yang tersimpan adalah data yang tidak terstruktur atau unstructured data, seperti data teks, suara, gambar, video dan sebagainya. Data yang tidak terstruktur ini tidak dapat diolah atau dianalisis menggunakan metode statistik seperti pada umumnya, sehingga big data memiliki metode-metode tersendiri dalam proses analisisnya.

Big data analytics tidak hanya memiliki kapasitas data dengan skala besar saja, namun juga berkecepatan tinggi. Salah satu platform yang menyimpan dan memproses big data yang dapat diskalakan dan diandalkan yaitu Hadoop. Saat ini umumnya baru perusahaan-perusahaan besar dan ternama saja yang sudah memanfaatkan teknologi big data, sehingga diharapkan para pelaku bisnis lain khususnya yang bergerak secara online juga dapat memanfaatkan teknologi big data agar bisnis dapat berkembang dengan lebih baik.

OPEN CONSULTATION BINUS MALANG:

$
0
0

Halo Siswa/i SMA – SMK se Malang Raya

Yuk datang ke acara Open Consultation BINUS
Minggu, 4 November 2018
di Starbucks Malang City Point.
Jl. Terusan Dieng No 32 , Malang
jam : 14:00-18:00

Dalam Open Consultation kali ini Kamu bisa konsultasi tentang perkuliahan serta dapatkan informasi beasiswa up to 50%*

FREE , TEMPAT TERBATAS

Reservasikan dirimu dan ajak teman-teman kamu
Info chat kami di line : @BINUS_Malang

Instagram: binus_malang
WA: 0823 4012 9433  / 0895 04222 774

*Syarat ketentuan berlaku


BINUS UNIVERSITY PERINGKAT 8 PERGURUAN TINGGI INDONESIA

TRUST KARYAWAN SEBAGAI AKAR REPUTASI PERUSAHAAN

$
0
0

Seringkali Public Relations berbicara mengenai pentingnya menjaga reputasi dan mendapatkan kepercayaan dari publik, namun terkadang mereka lupa bahwa akar dari tercapaikanya reputasi perusahaan yang baik adalah dari komunikasi internal perusahaan. Elizabeth Goenawan Ananto, founder EGA briefings menyampaikan bahwa komunikasi publik hanya akan berjalan lancar apabila komunikasi pihak internal perusahaan berjalan dengan baik dan karyawan menaruh kepuasan terhadap perusahaan. Bagaimana tidak, saat ini media sosial memgang peranan sangat kuat terhadap tatanan sosial masyarakat. Segala bentuk ketidakpuasan karyawan dan rahasia perusahaan dalam menjadi viral dalam hitungan detik karna kini siapapun dapat berperan sebagai citizen journalism, baik karyawan perusahaan tersebut maupun pihak-pihak yang mendengar ketidakpuasan karyawan tersebut. Dari sisi ini, dapat disimpulkan bahwa langkah untuk menjaga reputasi perusahaan, mendapatkan kepercayaan publik, dan memperoleh loyalitas karyawan harus ditempuh secara simultan.

Melihat kondisi yang demikian, pendekatan top-down dimana seluruh keputusan hanya melibatkan top management dan hanya menjadikan staff sebagai subjek pelaksana, tidak lagi dapat menjadi sebuah pilihan. Penerapan pendekatan botom-up dimana perencanaan yang dibuat berdasarkan kebutuhan, keinginan dan permasalahan yang dihadapi oleh bawahan bersama-sama dengan atasan dalam menetapkan kebijakan atau mengambil keputusan,  tampaknya lebih cocok ditempuh untuk menjaga huhungan yang harmonis dalam sebuah perusahaan. Melalui pendekatan ini, semua pihak menjadi terlibat sejak awal, sehingga setiap keputusan yang diambil dalam perencanaan adalah keputusan mereka bersama, dan mendorong keterlibatan dan komitmen sepenuhnya dalam pelaksanaannnya.

Dengan memperhatikan komunikasi internal perusahaan, seperi keterbukaan, transparansi, integritas, kepercayaan, hingga empati dari perusahaan, termasuk melibatkan partisipasi karyawan, pemberdayaan, dukungan, dan adil kepada karyawan, maka karyawan akan mengerti bahwa perusahaan tempat mereka bekerja secara sunguh-sungguh memperhatikan karyawannya. Pendekatan tersebut diyakini akan berdampak pada perubahan perilaku, cara berkomunikasi, pemahaman, serta afeksi dari karyawan, sehingga akan timbul kepercayaan atau trust karyawan terhadap institusi. Perilaku dan kepuasan karyawan tersebut yang kemudian akan menjadi akar dalam membangun reputasi dan trust ke publik.

Ethical Decision Making in PR

$
0
0

Dalam dunia PR, decision making atau pengambilan keputusan merupakan aktivitas yang akan ditemui setiap saat, contohnya ketika terjadi krisis maupun saat akan menentukan strategi brandin. Sangatlah penting bagi praktisi PR untuk dapat membuat keputusan yang tepat dan strategis, karena setiap langkah yang diambil dan setiap keputusan yang diambil akan menentukan bagaimana perusahaan atau organisasi dan produknya akan dilihat oleh publik.

Berkaitan dengan etika profesi, sudah selayaknya setiap keputusan yang diambil sesuai dengan etika dan prinsip-prinsip moral yang berlaku. Namun pada kenyataannya, masih banyak sekali kasus atau masalah yang muncul akibat pengambilan keputusan yang tidak sesuai etika. Sebagai contoh, kasus maskapai penerbangan United Airlines yang tahun lalu menghebohkan dunia aviliasi serta media socsal karena masalah overbooking dan penyeretan penumpangnya. Krisis United Airlines sendiri diperparah karena pihak maskapai gagal membuat keputusan tepat yang beretika, sehingga kesan public terhadap perusahaan tersebut makin buruk.

Sebagai praktisi PR, sudah menjadi kewajiban untuk menjaga professional dan reputasi individu sebagai PR serta reputasi perusahaan. Menerapkan pengambilan keputusan yang beretika menjadi salah satu contohnya. Tentunya, perlu diingat bahwa keputusan yang tepat tidak bisa dibuat tanpa pertimbangan dan strategi yang matang. Beberapa langkah yang dapat dijadikan panduan untuk mengambil keputusan antara lain:

  • Research: proses pengumpulan data/informasi yang diperlukan, analisis data, serta penentuan masalah. Misalnya, ketika terjadi suatu masalah, harus diketahui lebih dulu akar permasalahannya dari mana, bagaimana bis aterjadi, dampaknya sampai dengan saat itu sudah sampai.
  • Planning/perencanaan: setelah menentukan objektif/tujuan, maka setelah itu pikirkan bagaimana akan mencapainya, menggunakan metode seperti apa. Misalnya ketika perusahaan ingin melakukan campaign peningkatan awareness terhadap kesehatan mental, maka perencanaannya akan meliputi penentuan bentuk campaignnya seperti apa, melibatkan siapa, kapan akan dilakukan, dst. Dalam perencanaan, hendaknya mempertimbangkan resiko atau kemungkinan yang dapat terjadi dan menyiapkan cara menanggulanginya.
  • Implementasi: strategi atau keputusan yang telah dibuat dengan matang dapat dilaksanakan sesuai rencana.
  • Evaluasi: setelah mengeksekusi rencana/strategi tersebut, harus diadakan evaluasi atau penilaian terhadap hasilnya. Apakah berhasil mencapai target/sasaran yang ditetapkan? Apakah ada hal yang masih kurang atau perlu diperbaiki? Dan apakah ada hal yang harus dipertahankan untuk kedepannya?

Sebelum tahap implementasi rencana, selayaknya seorang praktisi memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil sudah sesuai dengan etika yang ditetapkan. Cara untuk memastikannya dapat menggunakan checklist pilar etika PR sebagai berikut:

  • Apakah ada pihak yang dirugikan?
  • Apakah ada kesempatan/peluang melakukan hal yang baik yang dilewatkan/tidak dilakukan?
  • Apakah keputusan itu dapat menggiring pendapat orang lain kesisi yang salah?/apakah ada yang akan merasa dimanipulasi?
  • Apakah akan ada privasi yang terlanggar?
  • Apakah hal tersebut tidak fair kepihak lain?/ Adakah yang merasa tidak diuntungkan?
  • Apakah hal tersebut terasa salah?

Jika ditemukan bahwa jawabannya ya pada salah satu atau lebih check list tersebut, maka dapat diartikan bahwa keputusan yang diambil belum sepenuhnya sesuai dengan etika PR.

Decision making yang harus dibuat oleh setiap praktisi PR tidaklah mudah mengingat banyaknya faktor yang harus dipertimbangkan sebelum mengambil suatu keputusan. Oleh karena itu, peningkatan kemampuan untuk pengambilan keputusan serta pemecahan masalah menjadi skill yang krusial dipunyai oleh PR profesional, maupun individu yang tertarik untuk terjun ke bidang PR.

Konsep Wish Image Paslon Presiden di Media Sosial dalam Perebutan ‘Suara’ Pemilih Pemula

$
0
0

Tahun 2019 mendatang adalah perta politik terbesar di Indonesia dalam menentukan pilihan pemimpin yang membawa arah pertumbuhan bangsa dan negara selama lima tahun kedepan. Pemilihan umum presiden secara langsung yang dilakukan one man one vote ini sudah dilakukan untuk ke-4 kalinya. Indonesia menjadi sorotan dunia karena berani menerapkan salah satu konsep demokrasi secara utuh, yang bahkan belum berani dilakukan di Amerika.

Sejak tahun 2004 inilah Indonesia menjadi medan bertempurnya para pasangan calon presiden dan wakil presiden merebut hati para calon pemilih. Dengan usia berhak memilih minimal 17 tahun yang ditandai dengan kepemilikan KTP atau sudah menikah, warga Indonesia boleh menyalurkan suaranya memilih pasangan calon yang didukung. Walaupun pada awalnya dianggap kurang berpengaruh, ternyata suara pemula saat ini justru menjadi sasaran yang diperebutkan para pasangan calon. Mereka yang ada di rentang usia pemula dianggap lebih mudah ditarik menjadi pendukung salah satu pasangan calon karena biasanya kemampuan politik praktis mereka belum matang. Lebih mudah daripada harus merebut hati pemilih usia dewasa yang biasanya sudah menjadi pendukung atau simpatisan salah satu pasangan. Ini menunjukkan keberagaman jenjang sosial, usia, dan lain sebagainya sudah tidak lagi berpengaruh. Suara professor dan suara tukang becak bernilai sama, maka setiap jiwa sangat dihargai pilihannya.

Pemilih pemula yang masih remaja ini adalah sasaran penting yang diperhitungkan dalam pemilu. Tidak kurang dari 14 juta pemilih pemua akan memberikan haknya pada pemilu 2019 mendatang. Hal tersebut membuat para tim sukses pasangan calon presiden harus berusaha lebih giat menyasar para pemilih pemula. Hal yang paling dekat dengan mereka saat ini adalah teknologi, yaitu sosial media. Gadget dan sosial media saat ini sudah tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari, apalagi dari kehidupan remaja generasi digital yang memang lahir dan hidup berdampingan dengan segala kemudahan yang disediakan web 2.0 tersebut. Maka sarana ini pula lah yang disasar masing-masing tim sukses dalam menyampaikan pesan dalam usaha menarik simpati para pemilih pemula.

Sosial media dianggap sebagai ring pertandingan dengan ronde tanpa batas yang bisa ditonton semua orang dengan teknologi tersebut. Ajang membangun citra postif masing-masing pasangan calon presiden ini mampu dilihat dan dipilih sesuai bagaimana para penonton yaitu pemilih pemula melihatnya. Citra keinginan atau wish image adalah citra yang ingin dibangun dan diwujudkan oleh individu/organisasi/perusahaan. Maka wish image ini adalah konsep identitas atau citra personal yang diciptakan dan dikonsep dengan matang oleh masing-masing pasangan calon presiden dan wakil presiden dengan tim suksesnya. Pemilih pemula sangat peduli dengan image para paslon yang mereka lihat melalui sosial media. Yang hari ini bisa menjadi sarana yang baik atau menjadi boomerang bagi masing-masing pasangan calon.

Wish image yang mereka tentukan bisa terwujud dengan baik sesuai keinginan saat sosial media dimaksimalkan dengan baik. Tetapi sosial media juga mampu merubah dan menggagalkan wish image pasangan calon saat tidak sesuai atau jauh dari image yang tampak di sosial media yang mereka konsumsi. Strategi keterbukaan melalui sosial media seperti saat inilah yang dianggap paling netral, karena para pemilih pemula menjadi juuri, wasit, bahkan bagian dari pertandingan di atas ring tersebut. Siapa saja bebas memposting apa saja yang berkaitan dengan pasangan calon dan bisa dikonsumsi oleh siapa saja. Teknologi tanpa batas ini sebenarnya menjadi pisau bermata dua yang mampu ‘membunuh’ siapa saja sehingga image yang diinginkan tidak sesuai dengan yang terbentuk di masyarakat. Menjauhi teknologi ini atau menghindarinya juga bukanlah solusi menjaga perwujudan wish image mereka, tetapi tidak memfilter pesan yang keluar dan dikonsumsi melalui sosial media juga berbahaya bagi image yang dibangun.

Image Management, Social Media dan Realita Dramaturgi

$
0
0

Fenomena citra dan pencitraan saat ini seolah tidak lagi bisa dipisahkan dari pemenuhan kebutuhan hidup paling puncak dari hierarki kebutuhan Abraham Maslow yaitu aktualisasi diri. Kebutuhan ini menjadikan manusia berusaha mengaktualisasikan diri dengan berbagai cara. Banyaknya usaha mewujudkan eksistensi diri inilah yang terkadang membuat setiap yang berusaha mengindahkan norma dan etika, sehingga ‘pencitraan’ dianggap sebagai hal yang negative. Padahal ini adalah cara setiap manusia sebagai makhluk komunikasi mengelola semua pesan dari masing-masing untuk diterima dan dipahami oleh orang lain atau dalam hal ini public.

Usaha dan cara melanggengkan aktualisasi diri dan eksistensi saat ini sanggat difasilitasi oleh teknologi. Dengan berkembangnya teknologi 2.0 saat ini, Internet dan social media menjadi sarana utama masing-masing individu muncul mengelola citra mereka sesuai keinginan dan dikonsumsi secara langsung oleh public secara massal. Social media merupakan ruang baru yang muncul di masyarakat dan menjanjikan banyak hal yang berkaitan dengan image. Berbagai aplikasi saat ini tersedia untuk menunjang image yang mereka inginkan tampil melalui akun-akun yang mereka miliki.

Ruang media digital yang biasa disebut sebagai dunia maya ini adalah sebuah kondisi nyata yang membuktikan adanya realitas dramaturgi di masyarakat saat ini. Dramaturgi adalah konsep pemahaman yang percaya astas adanya front stage dan back stage. Dari ilmu sosial, konsep ini menjelaskan bagaiaman masing-masing manusia punya sisi tampak yang ditampilkan dan punya sisi lain yang tidak ditampakkan, sama seperti konsep panggung dan para penampil dramanya. Mereka amenjalankan banyak peran yang sangat mungkin jauh berbeda dengan karakter kesehariannya. Hal tersebut semakin dimudahkan dengan adanya sosial media yang meberikan mereka ruag menciptakan karakter yang sangat mungkin juga jauh berbeda dengan kenyataannya. Maka ruang tersebut benar dikenal dengan dunia maya, yang berarti semu dan kurang nyata.

Bagi masing-masing persona, sosial media ini bisa menguatkan karakter mereka sebagai sebuah usaha professional (bekerja), dan juga utuk mengukur adanya karya dalam proses aktualisasi diri. Tetapi memang realitas dramaturgi tidak lagi bisa dipisahkan. Banyak akun yang sudah tidak lagi memiliki fungsi sesuai seharusnya. Banyak akun yang diciptakan justru hanya demi menunjukkan eksitensi dunia maya yang mengharapkan prestasi semu dan apresiasi yang bukan pada tempatnya.

Banyak orang bangga dengan seberapa banyak teman yang mereka miliki melalui akun yang dimiliki di facebook, instagram, twitter, dan lain sebagainya, tetapi dalam kenyataanya tiak banyak orang yang bergaul dengannya. Banyak akun-akun yang menunjukkan atau menyajikan hal yang bertentangan dan mengindahkan orisnalitas, mengabaikan etika dan rela menipu para penikmat sajian akun tersebut denagn foto palsu, angle foto yang tidak sesuai kenyataan, lokasi yang dikaburkan demi disebut gaul atau popularitas.

Image management dalam persona, saatl ini beada pada level maksimal, dengan banyak teknologi yang ada, dengan konsumen yang juga banyak dan bersedia menikmati, dan dengan kebutuhan eksistensi yang terus mendesak. Sehingga menjadi sebuah wacana baru saat personal image dibahas dan dikaji dari sisi keilmuan.

What should PR probably Do When Crisis ?

$
0
0

Fungsi dan peran sebagai public relations dalam suatu perusahaan terkadang baru benar-benar terasa ketika perusahaan menghadapi krisis, karena saat krisis terjadi dalam perusahaan itu merupakan panggung utama bagi praktisi public relations untuk menunjukan keahliannya. Namun secanggih apapun strategi yang digunakan oleh public relations tergantung cara atau sikap yang dipilih oleh perusahaan dalam menghadapi krisis. Apakah perusahaan memberikan keleluasaan kepada public relations untuk create strategy atau memilih untuk menutup diri terhadap media.

Idealnya ketika terkena krisis, perusahaan atau brand tidak seharusnya menutupi informasi terkait krisis tersebut dari media, karena jurnalis akan mencari informasi dari sumber lain jika perusahaan tidak mau memberikan informasi yang valid. Berita atau informasi yang besar tidak akan bisa ditutupi, sehingga tugas public relations lah yang lebih aktif untuk memberikan update informasi yang aktual terkait perusahaan. Ketika public relations tidak proaktif dalam me-manage arus informasi, media bisa mencari narasumber lain yang tidak relevan dan akhirnya simpang siur dan reputasi brand malah semakin hancur.

Hal inilah yang kerap terjadi. Banyak PR dan perusahaan yang lebih memilih memendam agar isu ini tidak terdengar. Meski bisa saja beruntung, kemungkinan isu untuk kembali muncul sangat terbuka. Daripada mengambil resiko tersebut, lebih baik perusahaan atau brand muncul ke publik dan memberikan informasi yang seharusnya disampaikan, bahkan meminta maaf jika memang terdapat kesalahan dari sisi perusahaan.

Dalam menjalankan fungsi dan peran untuk mengambil tindakan saat krisis, seorang praktisi public relations harus memahami krisis secara komprehensif sebagai persoalan yang menyangkut seluruh aspek dari sisi produk atau brand, legal maupun pengambilan keputusan. Oleh karena itu public relations perlu membuat skala prioritas informasi mana yang harus disampaikan terlebih dahulu kepada publik. Namun yang perlu diperhatikan juga bahwa sikap PR sebaiknya tidak perlu terlalu reaktif terhadap suatu isu yang muncul. Sebab, terlalu reaktif justru berpotensi membuat blunder yang dapat merugikan perusahaan.

Strategi PR Campaign Rebut Hati Milineal di Tahun Politik

$
0
0

Segmen Milenial merupakan target market baru yang paling menjadi sorotan bagi tidak hanya bagi para produsen dan pemilik brand yang menginginkan produk dan brand mereka diterima oleh kaum milienial, namun juga para kandidat politik yang akan bertarung dalam kontestasi Pemilu 2019. Memasuki tahun politik, saat ini para kandidat politik sudah mulai menyusun strategi yang jitu bagaimana mengambil hati kaum milenial yang dikenal sebagai generasi yang cukup kompleks. Dalam kontestasi pemilihan presiden, kepala daerah, maupun anggota legislatif para kandidat politik harus benar-benar memahami karakter milenial. Dengan memahami karakter mereka, para kandidat bisa menentukan cara-cara pendekatan yang relevan alias nyambung. Dan, setiap kandidat bisa membangun positioning sebagai sosok yang millennials friendly.

Menurut CEO dan Founder Alvara Research Center Hasanuddin Ali ada lima konsep yang dikenal dengan PANIC – singkatan dari Practicality, Authenticity, Novelty, Interactivity, dan Creativity. Practically berarti program yang menjadi andalan kandidat harus konkret, realistis, praktis dan dapat terukur tingkat keberhasilan karena kaum milenial lebih mudah menangkap hal yang sifatnya pasti dan mudah dipahami.

Authenticity berarti kandidat yang mampu menggerakan dengan karisma dan kekuatan karakter leadership. Dalam hal ini, kaum milenial lebih menginginkan bahwa kandidat dapat tampik se-natural mungkin tanpa pencitraan yang berlebihan, karena bagi milenial pemimpin yang ideal adalah pemimpin yang mau dekat bahkan tanpa jarak dengan konstituennya. Selanjutnya adalah Novelty, yaitu kandidat harus mampu menciptakan ide atau gagasan yang inovatif. Sesuatu yang bersifat inovatif dan mengandung unsur kebaruan dianggap sebagai keunggulan yang perlu ditonjolkan. Apalagi kaum milienial juga dikenal memilki rasa ingin tahu yang sangat tinggi dalam banyak hal, sehingga ide-ide yang inovatif dianggap mampu menjawab rasa ‘kepo’ kaum milenial.

Konsep keempat adalah Interactivity atau konektivitas, dalam hal ini sangat jelas bahwa komunikasi dua arah yang interaktif dan horizontal menjadi ciri khas kaum milenial sehingga para kandidat diharapkan mampu membangun saluran komunikasi yang terbuka. Penggunaan sosial media juga menjadi keharusan saat ini bagi para kandidat jika ingin lebih dekat dengan kaum milenial. Konsep terakhir adalah Creativity, tentu jelas bahwa generasi milenial merupakan gnerasi kreatif sehingga mereka juga mendambakan sosok leader yang kreatif pula. Strategi dan program yang diangkat sebisa mungkin berawal dari ide yang out of the box dan mampu diimplementasikan dengan cara yang unik.

Dengan prinsip tersebut diharapkan para kandidat memiliki senjata dalam mendekati segmen milenial,  tidak hanya sekedar menciptakan gagasan dan strategi secara umum dan luas, melainkan melakukan stategi yang fokus dan efektif langsung ke sasaran segmen milenial.

Referensi; www.marketeers.com/kiat-jitu-kandidat -politik


Communication Gap di Tempat Kerja

$
0
0

Saat ini communication gap merupakan salah satu problem yang banyak dihadapi dalam dunia profesional. Communication gap hanyalah salah satu persoalan yang lahir dalam generation gap. Generation gap merupakan istilah yang mengacu pada perbedaan antar generasi, khususnya antara anak-anak dengan orang tua mereka. Perbedaan-perbedaan itu antara lain adalah mengenai bahasa, communication style, penampilan, dan teknologi. Saat ini generation gap juga terjadi dalam lingkungan kerja, sehingga banyak perusahaan yang mulai menghadapi tantangan generation gap terutama persoalan komunikasi antar karyawan berbeda generasi. Menurut salah satu corporate communication salah satu perusahaan BUMN di Surabaya, saat ini perusahaan-perusahaan besar harus menghadapi tantangan dua atau bahkan ada yang sampai tiga generasi karyawan di bawah satu atap. Seringkali tantangan terbesar perusahaan-perusahaan macam ini adalah bagaimana agar setiap generasi mampu mengatasi masalah perbedaan cara pandang dan bekerja bersama mencapai satu tujuan yaitu visi dan misi perusahaan.

Motivator Amerika, Randy Hain menulis di Huffington Post sekitar tahun 2013 tentang communication gap di tempat kerja dan membaginya menjadi dua kubu; Baby Boomers dan Generation X versus Generation Y. Kedua kubu generasi tersebut seringkali terlibat dalam persoalan komunikasi di lingkungan kerja, karena adanya perbedaan yang sangat signifikan dalam hal karakter dan gaya komunikasi antara generasi tersebut. Salah satu perbedaan yang paling mencolok adalah kesenjangan dalam penggunaan teknologi informasi dan literasi digital di lingkungan kerja. Perbedaan jika diabaikan akan berpotensi munculnya konflik internal dalam kantor.

Dalam komunikasi, menyamakan persepsi antar generasi dalam lingkungan kerja menjadi wajib untuk menghindari semakin besar komunikasi gap yang ada. Di sinilah masalah bermula, ketika jarak generasi memunculkan jurang pemisah kesamaan persepsi. Interaksi yang dibangun bukan lagi untuk saling memahami interpretasi, tetapi justru menggiring opini dengan banyak asumsi. Salah satu contohnya adalah karyawan senior yang berasumsi bahwa karyawan junior tidak memiliki etos kerja yang tinggi dan cenderung memilih-milih pekerjaan padahal tidak memiliki banyak pengalaman secara profesional. Sedangkan generasi milenial menilai seniornya merupakan generasi yang kaku, lambat dalam adaptasi dan tidak menyukai inovasi dalam hal apapun, juga gagap teknologi.

Communication gap dalam lingkungan kerja dapat diatasi dengan cara ikut aktif dalam memahami lingkungan sekitar, karena persoalan komunikasi tidak hanya memahami pesan yang tersurat tetapi harus mampu memahami pesan secara utuh secara konteks dan konten. Termasuk komunikasi yang melibatkan emphaty feeling kepada siapapun lawan bicara kita. Dalam perusahaan, peran jajaran chief melalui human resources dan corporate communication untuk menciptakan suasana kerja yang lebih terbuka dengan fleksibilitas kerja, memperkuat komunikasi dengan memahami perbedaan cara bekerja dari setiap generasi karyawan dalam kaitannya dengan kemajuan teknologi digital akan dapat membantu mereka secara lebih baik dalam membangun komunikasi dan rasa saling percaya diantara anggota tim. Dengan mengadakan traning bersama secara berkala dengan tim maka akan dapat mendorong tingkat dialog yang lebih besar dan mengeliminasi stereotip atau asumsi-asumsi lama tentang problem generation gap.

Terungkap! Sosok Bapak Khong Ghuan Melalui Iklan Kampanye Pilpres Yang Positif

$
0
0

Memasuki masa kampanye pemilihan presiden tahun 2019, Indonesia dihadapkan pada babak baru penentuan masa depan seluruh warga negara untuk lima tahun mendatang. Beragam bentuk kampanye pilpres dari masing-masing kubu baik Jokowi-Ma’ruf maupun Prabowo-Sandi sudah mulai dilakukan. Seperti salah satunya adalah iklan bertemakan kaleng Khong Ghuan dari Jokowi-Ma’ruf, yang viral di kalangan netizen baru-baru ini.

Artikel ini ditulis bukan untuk membela salah satu pasangan calon. Tetapi untuk menyoroti perubahan iklan kampanye politik yang akhir-akhir ini mulai bergeser menyentuh terutama generasi milenial, yang termasuk dalam kategori pemilih pemula. Sebelum iklan Khong Ghuan Jokowi-Ma’ruf diluncurkan, sudah ada iklan kampanye pilgub Jawa Timur dari Gus Ipul yang lebih dulu viral di media sosial dan menjadi bahan perbincangan oleh netizen.

Iklan kampanye Gus Ipul memparodikan film Dilan 1990 dan Wiro Sableng. Dilan digambarkan telah bertransformasi menjadi Wiro Sableng dan Milea diplesetkan menjadi Milenasari. Rayuan Wiro Sableng ditolak oleh Milenasari yang menganggap dirinya hanya seorang gadis dusun, sehingga tidak pantas untuk bersanding dengannya. Bagi Milenasari, seorang pendekar darah biru seperti Wiro Sableng bahkan pantas untuk menjadi gubernur Jawa Timur. Iklan diakhiri dengan tagline dari film Dilan 1990 yang fenomenal namun tentu saja tidak lupa akan pesan politik dari sang pasangan calon, yaitu “Tugas gubernur itu kompleks, biar Gus Ipul saja.”. Meskipun Gus Ipul tidak berhasil memenangkan pilgup Jatim, iklan tersebut tetap menuai respon positif dan pujian dari para netizen dan selebriti tanah air.

Kembali ke iklan Khong Ghuan Jokowi-Ma’ruf, masyarakat mengetahui bahwa keluarga dalam kaleng Khong Ghuan hanya terdiri dari sosok ibu, anak laki-laki dan perempuan. Keberadaan sang bapak yang ‘hilang’ atau masih menjadi misteri ini seringkali menjadi bahan guyonan oleh netizen, bahkan sampai muncul beragam meme lucu yang beredar di dunia maya. Seperti halnya iklan pilgub Jatim Gus Ipul, tim sukses Jokowi-Ma’ruf berhasil menangkap fenomena yang terkesan receh ini namun mengena di hati netizen, kemudian mengemasnya menjadi sebuah iklan kampanye politik yang kreatif dan menarik.

Adegan dalam iklan dimulai dengan anak laki-laki dan perempuan yang bermuram-durja di meja makan. Mareka malu oleh netizen yang mempertanyakan keberadaan sang bapak yang tidak pernah kelihatan, padahal mereka selalu makan enak. Akhirnya sang ibu berkata kalau sesungguhnya bapak mereka tidak pernah kelihatan karena sibuk bekerja. Diikuti dengan penjelasan mengenai prestasi pemerintah yang berhasil menekan angka pengangguran dan kemiskinan. Selama ini sang ibu tidak pernah memberitahu anak-anaknya karena takut dibilang kampanye. Sebagai petahana, Jokowi memiliki kelebihan untuk dapat menunjukkan prestasi yang sudah dilakukannya kepada masyarakat Indonesia. Secara tidak langsung, sang ibu telah mengungkapkan bahwa sosok bapak yang hilang dalam kaleng Khong Ghuan itu adalah Jokowi yang terkenal dengan slogannya yaitu kerja, kerja, dan kerja. Adegan ditutup dengan dukungan dari anak lelaki dan perempuan yang mengatakan kalau sang ibu tidak perlu takut lagi dibilang kampanye, karena ia telah mengatakan yang sebenarnya. Dialog dalam iklan ini menggunakan dubbing dan gaya ala-ala sinetron sehingga netizen pun menjadi gemas dibuatnya.

Keberadaan iklan Khong Ghuan dari pasangan Jokowi-Ma’ruf dapat dikatakan telah membawa angin segar bagi masyarakat Indonesia. Iklan kampanye politik tidak lagi monoton dan bersifat hard selling, seperti hanya memajang sosok pasangan calon dengan janji-janjinya. Namun juga bisa dilakukan dengan pendekatan soft selling, yang memiliki value yang menyentuh kehidupan masyarakat sehari-hari. Tema yang diambil bisa beragam, tidak harus bernilai sosial. Bahkan tema yang sederhana atau terlihat tidak penting sekalipun juga bisa diangkat menjadi sesuatu yang kreatif. Justru iklan-iklan semacam ini yang malah biasanya lebih bisa diterima dan menimbulkan efek viral di masyarakat.

Dari iklan Khong Ghuan Jokowi-Ma’ruf ini kita belajar bahwa iklan kampanye politik tidak perlu selalu berisi hal-hal negatif atau menyindir pasangan calon lain. Namun dapat juga diisi dengan berita positif yang dikemas secara kreatif. Masyarakat kini sudah terlampau lelah dengan iklan kampanye politik yang penuh dengan berita hoax, ujaran kebencian, atau fanatisme yang berlebihan. Terlepas dari siapa akan memenangkan pertarungan pilpres pada tahun 2019 nanti, kita berharap bahwa akan semakin banyak iklan-iklan kampanye kreatif bermunculan yang membawa pesan positif sehingga dapat meningkatkan optimisme bangsa terhadap kemajuan negara Indonesia di masa yang akan datang.

 

 

Pendaftaran Mahasiswa Baru BINUS @Malang

$
0
0

Hi  Sobat BINUS !

Pendaftaran mahasiswa baru BINUS @ Malang untuk perkuliahan September 2019 (BINUSIAN 2023) telah dibuka!

Ayo segera daftarkan diri kamu sebelum 15 Desember  2018, dan raih BEASISWA hingga 50%*

Tes Potensi Keberhasilan Studi (TPKS) akan diadakan pada tanggal 16 Desember 2018 

di Bridging Campus – BINUS @ Malang.

Jl. Green Boulevard, No 1 Araya Malang

 

Admisi Online : binus.ac.id/daftaronline.

Hp/WA: 0821 1243 4052 / 0812 3015 3288 

 

INSTAGRAM: BINUS_MALANG

LINE: @ BINUS_MALANG

email: pmbmalang@binus.edu

 

 

*Syarat ketentuan berlaku .

BINUS UNIVERSITY Satu-satunya Perguruan Tinggi Rating-4 di Indonesia

$
0
0

Press Release

Untuk Diterbitkan Segera

Jakarta 25 Oktober 2018 – Lembaga pemeringkat perguruan tinggi dunia Quacquarelli Symonds merilis QS ASIA University Ranking 2019 berdasarkan hasil pemeringkatan yang dilakukan terhadap lebih dari 400 perguruan tinggi dari 17 negara di Asia dan 23 perguruan tinggi di Indonesia.

Pada tahun ini  BINUS UNIVERSITY berhasil memperoleh peringkat  8 perguruan tinggi di Indonesia. Perolehan ini naik satu peringkat dari tahun sebelumnya yaitu peringkat 9, BINUS juga menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang yang saat ini menyandang predikat 4 Star dalam sepuluh besar perguruan tinggi terpilih.

Peringkat ini dinilai dalam 7 indikator, yaitu; Academic reputation (mengukur unsur akademik secara menyeluruh), Employer Reputation (mengukur kualitas lulusan dari sisi pengguna tenaga kerja), Faculty Student (mengukur keberlangsungan kegiatan belajar mengajar di perguruan tinggi), International Faculty (mengukur jumlah ekspatriat/tenaga pendidik asing di fakultas/perguruan tinggi), International Students (mengukur jumlah mahasiswa asing di fakultas/perguruan tinggi), Outbound Exchange (mengukur jumlah mahasiswa perguruan tinggi yang berpartisipasi sedikitnya satu semester pada pertukarang mahasiswa di level internasional), Inbound Exchange (mengukur jumlah mahasiswa asing yang berkuliah di perguruan tinggi tersebut dalam rangka pertukaran pelajar sedikitnya satu semester).

“Syukur dan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan masyarakat, stakeholder, serta kerja keras BINUSIAN yang mendorong BINUS UNIVERSITY dapat terus memberikan kontribusi pendidikan terbaik bagi negeri” – ujar Harjanto Prabowo, Rektor BINUS UNIVERSITY.

Dengan pencapaian ini membuktikan komitmen BINUS UNIVERSITY untuk terus menyediakan pendidikan yang berkualitas global yang dapat membina dan memberdayakan masyarakat.

Sekilas tentang BINUS UNIVERSITY

BINUS UNIVERSITY merupakan perguruan tinggi berakreditasi A di Indonesia. Dengan pengalaman lebih dari 37 tahun membina nusantara melalui pendidikan, BINUS UNIVERSITY ditargetkan akan menjadi world-class university pada tahun 2020.

BINUS UNIVERSITY berkomitmen 2 dari 3 lulusan BINUS UNIVERSITY bekerja di perusahaan global atau menjadi entrepreneur. Tidak hanya membekali mahasiswa dengan pengalaman belajar di kampus, mahasiswa juga diberikan pengalaman langsung di dunia industri.

Melalui program 3+1, mahasiswa berkesempatan untuk bertemu dan belajar langsung dengan para pelaku industri. Dengan konsep belajar selama tiga tahun di kampus dan 1 tahun belajar di luar kampus, mahasiswa dapat memilih salah satu dari lima program yang ada : internship, community development, research, start-up business, atau study abroad (kuliah di luar negeri).

Untuk keterangan lebih lanjut silahkan hubungi :

Hariyanti Purnamasari

Marketing Communication BINUS University

Phone             : 021-5345830 ext. 2183

Cell                  : 0895-1384-5427

Email               : hariyanti.purnamasari@binus.edu

Website           : binus.ac.id

Stop Motion Animation & Toy Photography

$
0
0

Hi VISUAL ARTS ENHTUSIASM!

Buat kamu yg SMA / SMK se Malang Raya! VISUAL JOURNEY #2 ada lagi loh.
Buat kamu yang suka dengan Photography dan teknik objek animasi bergerak in merupakan kesempatan buat kamu untuk mengikuti workshop dan sharing session sekaligus praktek langsung wawasan yang didapat hari itu. 

FREE & TEMPAT TERBATAS

Lokasi : Bridging Campus BINUS @ Malang
Jl. Green Boulevard No. 1, Araya
Hari : SABTU, 19 JANUARI 2019
Waktu : 15.00 – 18.00

Segera daftarkan diri kalian sebelum tgl 17 JANUARI 2019 melalui tombol di bawah ini

Click Here to Register

Tunggu apa lagi? ayo registrasikan diri kamu dan ajak teman teman kamu


INFO kirimkan ke 

WA: 0813-1788-6008( Vina)
0895-0422-774 (Fabio)

Be On Time ya.

Viewing all 286 articles
Browse latest View live


<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>